Minggu, 08 Januari 2017

Pengantar Bisnis Informatika

Business Model Canvas Of Six Cloud Hosting And Data Center

Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia. Mulai banyak universitas yang mengajarkan BMC, menjadikannya sebuah alternatif dari business plan tradisional. Sembilan blok business model canvas ciptaan Alexander Osterwalder dari awal dibuat untuk mempermudah pebisnis dalam menulis business plan. Secara singkat, BMC adalah blueprint perusahaan startup Anda.

Kenapa Harus BMC?

BMC sangat cocok diterapkan di startup teknologi yang butuh perubahan sangat cepat, tapi tetap juga bisa digunakan untuk bisnis non-teknologi. Kalau Anda menulis business plan 50 halaman, kemudian setelah menjalankannya ada sesuatu yang salah, Anda harus menulis 50 halaman lagi. Sedangkan dalam BMC, kalau ada yang salah, Anda bisa menggantinya lebih cepat. BMC membuat entrepreneur mempunyai waktu lebih lama dalam mengeksekusi bisnisnya, tidak buang waktu dalam membuat rencana.

Bagaimana Cara Mengisi Bisnis Model Canvas?

Pada dasarnya, BMC berisi 9 blok yang akan diterangkan lebih lanjut di bawah. Cara mengisinya sendiri tergantung dengan kebutuhan bisnis Anda. Tiap bisnis, bisa beda cara urutan mengisinya. Penulisan business model canvas bisa dimulai dari penawaran (offer-led), resources yang kita punya (resource-led), customer yang sudah kita kenal (customer-led), dana yang kita punyai (finance-led), atau benar-benar random (multiple centre-led).

Untuk mempermudah pemahaman  terhadap BMC, Saya dan kelompok saya menciptakan sebuah perusahaan  yang BMC-nya dibuat bersama-sama. disini kelompok 6 akan membuat perusahaan Cloud Hosting dan Data Center. Anggap saja kita mendirikan “Six Cloud Hosting And Data Center”, sebuah perusahaan teknologi yang menawarkan cloud hosting dan data center untuk perusahaan dibidang teknologi dan sejenisnya. Melihat jenis bisnisnya, kita akan memberikan contoh business model canvas.

1. Customer Segment

Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan yaitu harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita.

Kategori di dalam customer segments

  • Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
  • Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
  • Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
  • Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
  • Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.

Dalam bisnis kami customer segmentnya atau sasaran pelanggannya ada 3 yaitu:


Perusahaan-perusahaan yang berbasis IT
Perusahaan yang Berjalan di Media Digital
orang-orang yang membutuhkan sebuah penyimpanan.

2. Value Proposition 

Value Proposition merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition.

Kategori di dalam value proposition

Lalu, standardnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:

  • Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
  • Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
  • Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
  • Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
  • Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
  • Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
  • Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
  • Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
  • Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk /  jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.
  • Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk /  jasa yang ditawarkan.
  • Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk /  jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.


bisnis kami menawarkan cloud hosting dan data center dimana pada cloud hosting memiliki layanan dengan layanan self-service yang lebih cepat dan lengkap. sedangkan untuk data center kita menggunakan algoritma kompresi untuk memperkecil ukuran data yang disimpan.

3. Channels

channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.

Kategori di dalam channels


  • Direct : sales force, web sales, own stores.
  • Indirect : partner stores, wholesaler.
  • Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
  • Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
  • Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
  • Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
  • After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.


cara bisnis kami untuk dapat bersentuhan dengan para pelanggan dengan cara self-service dimana kami memberikan  pelanggan lebih banyak kontrol penuh di tangan mereka sendiri. Kami juga membuat sebuah API agar pelanggan kami dapat memakai sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan. Email Marketing dan social media marketing digunakan untuk memberikan informasi produk dan diskon untuk pelanggan.

4. Customer Relationship

Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.

Kategori di dalam customer relationship

  • Transactional: beli putus saat itu juga.
  • Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
  • Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
  • Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
  • Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
  • Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
  • Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.


Kami selalu memelihara segment dengan para pelanggan kami dengan cara melakukan conference setiap tahunnya. kami juga memiliki online support yang senantiasa memberikan respon apabila ada pertanyaan. Agar pala pelanggan lebih dekat dengan pelanggan lain dan tentu dengan kami, kami memiliki forum untuk bertanya dan lain-lain.

5. Revenue Stream

Revenue stream dalam BMC adalah berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.

Kategori di dalam revenue stream

  • Asset Sale: penjualan pro]duk secara fisik.
  • Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
  • Subscription Fees: biaya berlangganan.
  • Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
  • Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.


Bisnis kita dalam hal mendapatkan keuntungan di dapat dari dua kategori, yang pertama usage fee artinya customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa. sedangkan subscriptions fees didapat dari biaya berlangganan para customer.

6. Key Resource

Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.

Kategori di dalam key resources

  • Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
  • Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan
  • Human : tenaga kerja
  • Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham


Dalam menjalankan operasional bisnisnya kita mempunyai banyak komponen utama yaitu ada tenaga kerja dan fisikal aset. dimana dalam tenaga kerja ada analyst system, network engineer, dan programmer. sedangkan di dalam fisikal aset ada komputer, hardware, software compressi, dan kantor.

7. Key Activities

Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.

Kategori di dalam key activities

  • Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
  • Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.
  • Platform  Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.


kegiatan bisnis kita ada optimasi software dan hardware sama maintenance software dan hardware. optimasi dan maintenance software dan hardware sangat penting bagi bisnis yang seperti ini karena menuntut untuk terus berjalannya sistem secara 24 jam penuh.

8.  Key Partners

Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:

  • Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya sendirian.
  • Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan persaingan.
  • Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.
Kategori di dalam key partners
  • Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
  • Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
  • Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
  • Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.

bisnis yang kami bangun akan bekerja sama dengan Software as a service (SAAS) untuk keperluan software, Platform as a service (PAAS) , hardware vendors untuk pensyuplai hardware-hardware, dan juga open source dan GNU sebagai system operasi yang kami gunakan.

9. Cost Structure

Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.

Kategori di dalam cost structure

  • Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.
  • Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
  • Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi
  • Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi


Rincian biaya yang kami keluarkan untuk bisnis ada 3 yaitu assets as service and data centers yaitu keperluan untuk membeli aset server dan data center. services as electrical power yaitu membayar tagihan listrik. dan yang terakhir membayar karyawan.


Business Model Canvas Kelompok 6



Daftar Pustaka

https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/

Sabtu, 07 Januari 2017

Proposal Pengajuan Aplikasi Kelompok 6

Pengantar Bisnis Informatika
Kelompok 6


 


Proposal Aplikasi Log Book
Penangkapan Ikan

Nama Kelompok:
Ananda Poda Benget
Andika Eka Putra
Dicka Ariptian R
Fajar Hidayatulloh
Miarinda Yulianti Dewi
Putra jaisul Usrah
Willian Sherwin S

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016




Daftar Isi
                                                                                                                      Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
1....... PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
          1.1.    Latar Belakang...................................................................................... 1
          1.2.    Batasan Masalah.................................................................................... 2
          1.3.    Rumusan Masalah................................................................................. 2
          1.4.    Tujuan.................................................................................................. 2
          1.5.    Sasaran................................................................................................. 2
2        PEMAHAMAN UMUM................................................................................ 3
          2.1.    Analisis Masalah .................................................................................  3
          2.2.    Solusi................................................................................................... 3
3        PERANCANAAN DAN PELAKSANAAN...................................................... 4
          3.1.    Biaya Proyek .......................................................................................  4
          3.2.    Jadwal Proyek........................................................................................ 4
          3.2.    Tim Pelaksana........................................................................................ 5
4        DESIGN DAN PERANCANGAN.................................................................... 6
          4.1.    Pengumpulan Data ................................................................................. 6
          4.2.    Perancangan Aplikasi.............................................................................. 7
          4.3.    Perancangan Database............................................................................ 10
          4.4.    Perancangan User Interface..................................................................... 11




1.      PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang 
Uni Eropa(UE) saat ini telah mewajibkan penertiban catch sertificat (Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan-SHTI) atas semua produk perikanan yang masuk ke Uni Eropa ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia  Nomor PER.13/MEN/2012.  Data SHTI  tersebut bersumber dari log book yang dibuat oleh nelayan dan pemilik kapal. Log book penangkapan ikan merupakan salah satu media untuk mencatat seluruh kegiatan penangkapan ikan. Data hasil tangkapan yang dicatat di dalam log book dapat digunakan oleh pemilik kapal untuk menghindari tuduhan kapal melakukan penangkapan ikan secara illegal.
Melalui Peraturan Menteri Kelauatan dan Perikanan No.48/PERMEN-KP/2014 bahwa pengelolaan perikanan adalah upaya terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuat keputusan alokasi sumberdaya ikan dan implementasinya. Penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan merupakan bagian dari pengelolaan perikanan. Namun, pelaksanaan pengisian log book ini masih banyak mengalami kendala. Kendala yang dialami adalah saat pengisian form pada kertas log book. Karena format pengisian pada kertas log book tersebut dirasakan masih rumit dan lemahnya peraturan untuk menjalankan log book dengan disiplin oleh nelayan. Salah satu akibat dari tidak disiplinnya nelayan menjalankan log book adalah data yang diberikan tidak lengkap sehingga sampai saat ini statistik perikanan belum mampu mempresentasikan kondisi perikanan nusantara. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka Indonesia akan mengalami kerugian. Antara lain kerugian ekonomi, dan adanya illegal fishing.
Solusi untuk permasalahan pada keakuratan data perikanan adalah dengan pembuatan aplikasi untuk memenuhi ketika pencatatan penangkapan ikan dilakukan. Sehingga memudahkan nelayan atau nahkoda untuk melakukan pencatatan secara online dan real time.  Kemampuan yang dibutuhkan pada aplikasi antara lain kemampuan untuk menyimpan data dengan volume yang besar dan kemampuan tambahan lain.

1.2         Batasan Masalah
Ruang lingkup pada aplikasi log book penangkapan ikan adalah:
1.      Aplikasi dioperasikan menggunakan koneksi internet.
2.      Fasilitas pada aplikasi antara lain, untuk penambahan data log book, perubahan data log book, menghapus data log book, melihat data log book, dan mencetak laporan data log book.

1.3         Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah disampaikan diatas maka perumusan masalah yang kami ajukan adalah “Bagaimana membuat sebuah aplikasi untuk permasalahan pada keakuratan data perikanan dan memudahkan nelayan atau nahkoda untuk melakukan pencatatan secara online dan real time”.

1.4         Tujuan
Tujuan yang akan dicapai adalah:
1.        Membuat aplikasi yang membantu nelayan atau nahkoda kapal dalam melakukan pencatatan penangkapan ikan.
2.        Membuat aplikasi yang berbasis internet, yang menggunakan basis data dan GPS serta Google Maps untuk penentuan lokasi kapal pada saat operasi tangkap ikan.

1.5         Sasaran
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nelayan/Nahkoda Kapal.




2.  PEMAHAMAN UMUM
2.1         Analisis Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas dimana pelaksanaan pengisian log book ini masih banyak mengalami kendala. Kendala yang dialami adalah saat pengisian form pada kertas log book. Karena format pengisian pada kertas log book tersebut dirasakan masih rumit dan lemahnya peraturan untuk menjalankan log book dengan disiplin oleh nelayan. Salah satu akibat dari tidak disiplinnya nelayan menjalankan log book adalah data yang diberikan tidak lengkap sehingga sampai saat ini statistik perikanan belum mampu mempresentasikan kondisi perikanan nusantara. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka Indonesia akan mengalami kerugian. Antara lain kerugian ekonomi, dan adanya illegal fishing.
Solusi untuk permasalahan pada keakuratan data perikanan adalah dengan pembuatan aplikasi untuk memenuhi ketika pencatatan penangkapan ikan dilakukan. Sehingga memudahkan nelayan atau nahkoda untuk melakukan pencatatan secara online dan real time.  Kemampuan yang dibutuhkan pada aplikasi antara lain kemampuan untuk menyimpan data dengan volume yang besar dan kemampuan tambahan lain.

2.2         Solusi
Aplikasi Log Book Penangkapan Ikan dibuat untuk mempermudah nelayan/atau nahkoda kapal untuk melakukan pencatatan aktivitas penangkapan ikan, seperti, memasukan data penangkapan, melihat informasi ikan apa saja yang di tangkap, melihat statistik penangkapan per periode. Dengan aplikasi yang kami punya dapat mempermudah nelayan/nahkoda kapal dalam melakukan aktivitas pencatatan penangkapan ikan. Sehingga kementerian kelautan dan perikanan memiliki keakuratan data perikanan dengan adanya aplikasi ini. 



3. PERANCANAAN DAN PELAKSANAAN
3.1     Biaya Proyek
 NO
URAIAN
HARGA SATUAN (RP)

1
2
3
4
Pembelian Domain
Sewa Server VPS Amazon ec2
Pembuatan Website
Biaya maintenance
130.000,-  /tahun
500.000,- /tahun
5.000.000,-
150.000,- /bulan


Jumlah
  5.780.000,-

3.2     Jadwal Proyek
Kegiatan
Waktu
M1
M2
M3
M4
M5
M6
Analisis






Perancangan

           




Implementasi






Testing






Release







3.3     Tim Pelaksana
Nama
Deskripsi Pekerjaan
Andika Eka Putra
Engineer/System Admin
Ananda Poda B
Desainer
Dicka Ariptian R
Programmer
Fajar Hidayatulloh
Sistem Analis
Miarinda Yulianti D
Desainer
Putra Jaisul U
Programmer
William Sherwin S
Tester

Peran & Tanggung Jawab:
·         Engineer/System Admin : Bekerja memaksimalkan kinerja server dan web server.
·         Sistem Analis: Bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan/ketertarikan user dalam aplikasi yang akan di buat.
·         Desainer: Mendesain aplikasi sesuai dengan hasil analisa/survey sehingga aplikasi dapat tampil menarik dan mudah digunakan untuk user.
·         Programmer: Membuat aplikasi sesuai dengan struktur yang diberikan oleh Penganalisa dan Desainer.
·         Tester: Berperan seperti layaknya user yang akan menggunakan aplikasi, dan memberikan review agar aplikasi dapat lebih baik.



4. DESIGN DAN PERANCANGAN
4.1     Pengumpulan Data
   Pada tahap pengumpulan data dilakukan analisa terhadap proses pengisian log book menggunakan sistem konvensional. Sehingga sejauh mana aplikasi yang akan dibuat dapat memperbaiki proses pengisian log book penangkapan ikan saat ini.
Dari hasil analisa, penggunaan sistem konvensional dalam pengisian log book membuat data yang masuk menjadi kurang akurat dan kurang efektif. Ketika lembar pengisian log book tersebut tidak lengkap maka data yang diterima tidak akurat. Selain itu masalah yang terjadi bisa mengancam ekspor produk perikanan karena semua produk ikan yang masuk ke negara lain harus memiliki sertifikat hasil tangkap. Data yang ada dalam sertifikat tersebut bersumber dari pengisian log book.
Dalam penangkapan ikan ada empat proses bagian, keberangkatan, proses operasi, pendaratan kapal, dan bongkar hasil tangkap.
Gambar 4.1 Alur Operasi Penangkapan Ikan
Tahap keberangkatan adalah tahap pada saat kapal mempersiapkan kebutuhan untuk penangkapan. Tahap Operasi merupakan tahap utama dalam penangkapan ikan. Tahap operasi dimulai pada saat alat penangkapan mulai diturunkan didasar laut  untuk menangkap ikan (Operasi Setting) dan diakhiri dengan menaikan kembali alat penangkapan ikan (Operasi Hauling). Tahap pendaratan adalah ketika kapal kembali ke pelabuhan. Setelah kapal sampai di pelabuhan selanjutnya adalah tahap bongkar hasil tangkap. Tahap bongkar hasil tangkap merupakan tahap dimana ikan hasil tangkapan dibongkar untuk dijual. Dalam tahap bongkar hasil tangkap ini harus dilakukan dengan cepat untuk menjaga kesegaran ikan ketika dijual.  
Analisis kebutuhan dibutuhkan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan saat pembuatan aplikasi. Analisis kebutuhan meliputi, tahap pencatatan, perangkat lunak, bahasa pemrogramman, dan Kebutuhan lainnya adalah servis yang mendukung penentuan lokasi penangkapan saat operasi, media untuk penyimpanan hasil dan media untuk laporan pencatatan.

4.2     Perancangan Aplikasi
Perancangan merupakan hasil transformasi dari analisa yang kemudian digunakan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari aplikasi yang dibangun.
1.             Pengguna
Dalam aplikasi log book penangkapan ikan terdapat 1 aktor utama yaitu pengguna. Pengguna ini aktivitasnya yaitu mengelola aplikasi, mulai dari menambah data, mengubah data, dan membuat laporan data.
Terdapat 8 proses yang dapat dilakukan oleh pengguna aplikasi diantaranya login, setting pengguna, melihat data, menambah data, mengubah data, menghapus data, membuat laporan, dan logout.  Penggambaran lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Diagram Use Case Aplikasi Log Book
2.             Proses Login
Untuk masuk ke dalam aplikasi log book, pengguna harus melakukan login terlebih dahulu. Pengguna diminta memasukan userid dan password. Aplikasi akan memverifikasi userid dan password yang telah diinput oleh pengguna. Jika userid dan password sesuai maka aplikasi akan terbuka namun apabila tidak sesuai akan ada pesan penolakan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diagram Activity Login Aplikasi
3.             Proses Penambahan Data Penangkapan
Proses penambahan data pada aplikasi log book penangkapan  dimulai dari pengguna melakukan input data penangkapan, kemudian di lanjutkan dengan input data keberangkatan. Setelah itu pengguna input data operasi, dalam proses operasi terdiri dari dua tahap yaitu operasi setting dan operasi hauling. Tahap operasi dimulai dari tahap operasi setting yaitu tahap pemasangan alat tangkap ikan. Jika belum ada tahap operasi setting maka pengguna diharuskan mengisi data setting. Kemudian setelah operasi setting selesai  dilanjutkan dengan tahan operasi hauling.
Jika semua proses operasi telah selesai dilanjutkan dengan penginputan data pendaratan namun jika penginputan operasi masih ada maka kembali ke pengisian data operasi. Setelah data pendaratan selesai maka dilanjutkan dengan pengisian data hasil tangkap. Untuk lebih jelas lihat Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Diagram Activity Penambahan Data

4.3     Perancangan Database
Penangkapan ikan dalam satu kali operasi memiliki banyak entitas yang digunakan untuk menyimpan data-data pencatatan. Dalam entitas penangkapan satu kali pencatatan dalam satu penangkapan mempunyai satu kali keberangkatan, dan satu kali pendaratan. Sedangkan dalam satu penangkapan bisa mencatat lebih dari satu kali operasi dan mencatat lebih dari satu kali hasil tangkap. Dalam entitas pelabuhan dalam satu pelabuhan mempunyai lebih dari satu keberangkatan dan lebih dari satu pendaratan
Gambar 4.5 Perancangan Database
  
4.4     Perancangan User Interface
Gambar 4.6 Halaman Utama

Gambar 4.7 Halaman Dashboard Input
   
Gambar 4.8 Halaman Input Penangkapan

Gambar 4.9 Input Keberangkatan

Gambar 4.10 Input Operasi Setting
Gambar 4.11 Input Operasi Hauling

Gambar 4.12 Input Pendaratan

Gambar 4.13 Input Hasil Tangkap

Gambar 4.14 Laporan Penangkapan

Gambar 4.15 Laporan Keberangkatan

Gambar 4.16 Laporan Operasi Setting

Gambar 4.17 Laporan Operasi Hauling

Gambar 4.18 Laporan Pendaratan

Gambar 4.19 Laporan Hasil Tangkap


Gambar 4.20 Laporan Pdf


DAFTAR PUSTAKA

[1].  Budi Raharjo, 2016, Belajar Otodidak Framework Codeigniter, Informatika. Bandung.

[2]. Darma, 2009,  Buku Pintar Menguasai Internet, Mediakita. Jakarta.

[3].  Dede Suhendri, 2013, “Rekayasa Aplikasi Perangkat Bergerak Log Book  Penangkapan Ikan”, Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, pp. 1-11.

[4]   Hadhi Nugroho, 2014, “Analisis Hasil Uji Coba Elektronik Log Book Penangkapan Ikan Tahun 2014 di Padang dan Cirebon”, Jurnal Kelautan Nasional. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, pp. 1-13.

[5]. Hadhi Nugroho, 2013, “Integrasi Sistem Elektronik Log Book Penangkapan Ikan (Elpi) Dengan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (Vms) Untuk Pembangunan Perikanan Berkelanjutan”, Jurnal Kelautan Nasional, Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Vol. 8, No. 3, pp. 101-142.

[6]. Hadhi Nugroho, 2015, “Mencatat Tangkapan Ikan Dengan Elektronik Log Book”, Jurnal Kelautan Nasional, Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Edisi. 41.

[7].  Marzuki, M.I., 2011, “Rancang Bangun Elektronik Logbook Perikanan Berbasis GPRS”, Jurnal Kelautan Nasional, Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta, pp. 53-59.

[8]. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.18/MEN/2010 tentang Log Book Penangkapan Ikan, Jakarta.

[9]. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.48/PERMEN-KP/2014 tentang Log Book Penangkapan Ikan. Jakarta.

[10].     Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. PER. 13/MEN/2012 tentang Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan. Jakarta